Friday, September 21, 2012

termasuk aku


Kamu berlari begitu cepat… tanpa pernah memberikan aku kesempatan untuk menyamakan langkah lalu kita bisa berjalan bersama-sama. Saling bergandengan dan mulai menaikan kecepatan. Merasakan angin berembus di muka kita, lalu memejamkan mata. Menghayati dan meresapi itu semua. Kita bisa memilih untuk berlari atau sekedar melambatkan langkah kita. Menikmati setiap senti langkah yang tercipta dan menyadari bahwa kita melewati itu bersama-sama. Kita menghirup udara dalam-dalam, melihat sekitar terlewat begitu cepat. Atau melambatkan langkah, menjadi sangat pelan agar kita makin lama tiba di tempat tujuan dan kita bisa bersama lebih lama pula. Itu yang aku inginkan… namun hidup memang keras. Kamu memang tak mengijinkan aku menyamakan langkah denganmu. Dengan terpontang-panting aku mengejar namun kamu malah makin bringas. Langkahmu makin gila-gilaan melesat, meninggalkan segala yang ada di belakang. Termasuk aku.

Aku berada dalam kesusah payahan, mengejar kamu yang mungkin sengaja tak memberikan aku kesempatan. Sampai aku tak bisa merasakan kakiku menapaki bumi. Aku terpelanting, jatuh. Meluncur tanpa bisa mengendalikan diri. Kemudian aku kembali melihat kamu, di sana! Masih berlari… semakin jauh… menyerupai titik yang semakin kecil, hingga mata ini tak mampu lagi melihat kemana kamu berada. Mungkin, jika kita masih berada di jarak yang dekat lalu aku masih dapat melihatmu, maka aku tahu apa yang akan aku dapatkan. Kamu, sudah pasti tak akan menengok sedikit pun. Dengan langkah besar dan leher yang tegap, kamu masih saja melihat ke depan. Tanpa tahu bahwa aku ada di belakangmu, berharap kamu akan menengok setidaknya beberapa detik untuk memastikan bahwa aku masih di sini. Melihat aku yang terbanting-banting untuk menuju kamu. Aku berharap kamu bisa melihat perjuangan itu dan sedikit mempertimbangkan.

Seperti itu lah kamu. Yang terlalu cepat untuk aku kejar. Yang terlalu tinggi untuk aku raih. Yang terlalu terang untuk aku samakan dengan sinarku. Karena aku akan seperti lampu bohlam yang temaram bila bersanding denganmu. Lalu kamu akan berpendar begitu terang, menyilaukan. Berdenyar dan semakin membuat aku merasa begitu kecil. 

No comments:

Post a Comment

jangan jadi silent reader, tinggalkan komentar atau mention @tersugakan