Kamu berlari begitu cepat… tanpa pernah memberikan aku kesempatan
untuk menyamakan langkah lalu kita bisa berjalan bersama-sama. Saling bergandengan
dan mulai menaikan kecepatan. Merasakan angin berembus di muka kita, lalu memejamkan mata. Menghayati dan meresapi itu semua. Kita bisa memilih untuk
berlari atau sekedar melambatkan langkah kita. Menikmati setiap senti langkah
yang tercipta dan menyadari bahwa kita melewati itu bersama-sama. Kita menghirup udara dalam-dalam, melihat sekitar terlewat begitu cepat. Atau melambatkan langkah, menjadi sangat pelan agar kita makin lama tiba di
tempat tujuan dan kita bisa bersama lebih lama pula. Itu yang aku inginkan…
namun hidup memang keras. Kamu memang tak mengijinkan aku menyamakan langkah
denganmu. Dengan terpontang-panting aku mengejar namun kamu malah makin bringas. Langkahmu makin gila-gilaan melesat, meninggalkan segala yang ada di
belakang. Termasuk aku.
Aku berada dalam
kesusah payahan, mengejar kamu yang mungkin sengaja tak memberikan aku kesempatan.
Sampai aku tak bisa merasakan kakiku menapaki bumi. Aku terpelanting, jatuh. Meluncur
tanpa bisa mengendalikan diri. Kemudian aku kembali melihat kamu, di sana! Masih
berlari… semakin jauh… menyerupai titik yang semakin kecil, hingga mata ini tak
mampu lagi melihat kemana kamu berada. Mungkin, jika kita masih
berada di jarak yang dekat lalu aku masih dapat melihatmu, maka aku tahu apa
yang akan aku dapatkan. Kamu, sudah pasti tak akan menengok sedikit pun. Dengan
langkah besar dan leher yang tegap, kamu masih saja melihat ke depan. Tanpa tahu
bahwa aku ada di belakangmu, berharap kamu akan menengok setidaknya beberapa
detik untuk memastikan bahwa aku masih di sini. Melihat aku yang
terbanting-banting untuk menuju kamu. Aku berharap kamu bisa melihat perjuangan
itu dan sedikit mempertimbangkan.
Seperti itu lah kamu. Yang terlalu cepat untuk aku kejar. Yang
terlalu tinggi untuk aku raih. Yang terlalu terang untuk aku samakan dengan
sinarku. Karena aku akan seperti lampu bohlam yang temaram bila bersanding denganmu. Lalu
kamu akan berpendar begitu terang, menyilaukan. Berdenyar dan semakin membuat
aku merasa begitu kecil.
No comments:
Post a Comment
jangan jadi silent reader, tinggalkan komentar atau mention @tersugakan