Kenanglah aku dalam seutas puisi
Jika malam ini aku tiada
Jangan kau mencariku
Jika malam ini aku mati
Kenanglah aku dalam puisi
***
Aku pernah merasa menjadi wanita paling beruntung sedunia. Menyenangkan memang ketika lelaki yang kita cintai ternyata mencintai kita juga. Cintaku terbalas! Rasanya benar-benar ajaib, seperti mimpi. Armand bilang , inilah mimpi yang jadi kenyataan. Dia lah orang yang mengabulkan mimpi itu.
Aku ingat pertama kali bertemu dengannya di tempat ini. Bukanlah tempat mewah seperti café , mal atau tempat romantis lainnya. Ini tempat yang sederhana , tempat dimana aku bisa melihat burung berterbangan bebas, merasakan angin menerpa wajahku, melihat daun yang bergoyang dan juga… mata Armand yang begitu indah. Dia sudah membuat aku jatuh cinta sejak pertama kali bertemu. Hingga semuanya berlangsung sangat cepat menurutku. Sejak saat itu hari-hariku dipenuhi dengan leluconnya. Dia selalu berhasil membuat aku tertawa. Dia lelaki yang baik. Dan satu yang paling aku ingat… dia selalu berhati-hati ketika aku berada di tangannya.
Pepohonan dan sawah itu terlihat keemasan ditimpa cahaya matahari sore. Sudah 1 jam aku menunggu Armand disini namun aku tak merasa lelah. Aku ingin melihatnya tersenyum dan berlari ke arahku. Mendengar desah nafasnya ketika berada di dekatku. Aku yakin masa-masa itu akan kembali datang. Dimana aku menunggunya dan ia tak akan mengecewakanku.
Aku menekuk lututku dan menopang daguku di atasnya. Kepala ini miring ke arah kanan. Aku tahu langit semakin gelap namun aku masih akan menunggunya di sini.
“Celia, aku udah bersyahadat.”
Kata-kata itu kembali terngiang di telingaku. Suaranya Armand berdengung.
“Itu berarti aku menjalankan syariat islam seutuhnya, Cel.”
Aku menutup telingaku. Menggelangkan kepala kuat-kuat, merasa terlalu sering kata-kata itu berdengung di telingaku. seolah akan terus bersarang di dalamnya lebih lama.
“Aku pingin jadi muslim seutuhnya. Kamu tau kan di islam itu nggak ada pacaran.”
DEG! Suara itu… membuat mataku panas.. aku menangis...
“Itu berarti kita putus, cel.”
Aku menghapus air mataku dengan ujung kerudung. Kejadian itu sudah lama terjadi tapi mengapa semuanya terasa sangat hangat. Semuanya berputar-putar di otakku. Aku tidak mengerti.
Cinta seperti apa yang dimaksud Armand? Aku terima ketika ia memutuskan hubungan ini. Tapi mengapa ia tidak mengerti perasaanku?
***
Dan setiap kau membuka matamu di pagi hari
Karena di setiap harimu,
Langkahmu, nafasmu,
Aku masih abadi
Meski hanya menjadi seutas puisi…
***
Aku terdiam memandangi pohon di tempat sederhana. Angin sore ini cukup kencang sampai daun-daun itu melambai. Aku ingat, sebelum adzan ashar berkumandang, Armand mengungkapkan cintanya. Aku masih menjadi wanita paling beruntung waktu itu. Namun semuanya hanyalah menjadi memori yang akan aku simpan sendirian di sini, di hati dan otakku. Meskipun Armand tak mau mengenangnya, biarkan aku yang menyimpan itu semua dengan rapih.
Aku mendongkak menatap langit sore yang teduh kemudian menghela nafas panjang. Kuedarkan pandanganku . Jauh di sebelah kananku, aku melihat Armand duduk. Meskipun sedikit tertutup pohon namun aku masih bisa melihatnya tersenyum sambil memainkan gitar. Samar kudengar ia bernyanyi lagu I’ll be there , Mariah carey. Dia juga pernah menyanyikan lagu itu untukku. Aku tersenyum melihat ia kembali menyanyikan lagu itu untuk seorang wanita yang ada di sampingnya.
Aku masih melihat sepasang kekasih itu dari kejauhan. Sepasang Kekasih baru yang kelihatannya bahagia. Ku peluk lututku dan menenggelamkan wajahku.
Aku belum bisa mengerti seperti apa arti cinta di mata Armand. Itu semua terlalu agung untuk aku mengerti. Sementara aku, aku hanyalah gadis biasa yang mencintainya dengan sederhana. Aku hanya ingin ia tahu, bahwa cinta itu tidak saling menyakiti. Armand yang sekarang bukanlah Armand yang aku kenal dulu, yang selalu membuatku tertawa. Dia yang memberiku harapan ketika lelaki lain menghempaskannya. Dia yang buat aku kembali merasakan cinta. Tapi sekarang? Dia lah salah satu alasan mengapa air mataku mengalir.
Maka, Inilah yang ia maksud bersyahadat?
***
Bandung, 22-07-2012 17:13
No comments:
Post a Comment
jangan jadi silent reader, tinggalkan komentar atau mention @tersugakan